"Diantara sebab maksiat atau dampak maksiat yaitu perasaan keterasingan antara dia dengan orang-orang ahlul khoir (orang-orang baik)."
Semakin kuat maksiat yang dia lakukan, semakin kuat al wakhsyah (keterasingan) tersebut dan dia tidak nyaman untuk duduk bersama orang-orang soleh. Sehingga terhalangi dari mengambil faidah dari orang-orang soleh tersebut, akhirnya dia masih jalan ditempat
Bismillah, Alhamdulillah. Begitulah sepenggal catatan dari kajian yang saya ikuti atau faidah yang bisa diambil dari Ustadz Abdullah Amir Maretan hafizahullah. Begitu dahsyatnya efek/dampak dari maksiat yang kita lakukan, Sampai-sampai dampak maksiat itu menghalangi kita untuk menjadi baik.
Bisa dibilang, jika kita tidak mau tertingal jauh kebelakang dalam mengejar amal-amal kebaikan, maka kita harus sebisa mungkin menghindari kemaksiatan. Maksiat ini juga yang sebenarnya menyebabkan kita itu merasa Futur. Lemah semangat dalam beribadah. Iman itu naik dan turun. Naik nya dengan ketaatan dan turun dengan kemaksiatan. Maka tidak ada cara lain jika ingin iman kita naik lagi adalah dengan MEMAKSAKAN diri untuk melakukan ketaatan dan MENAHAN diri untuk tidak melakukan kemaksiatan.