Senin, 18 September 2023

Time will pass and people come and go

Sepanjang aku berkarir sebagai team leader, manager atau atasan, hal yang paling bikin nggak enak itu kalau di tinggal sama tim kita sendiri. Adapun problem dan kendala yang dihadapi selama pekerjaan, aku tidak pernah menganggapnya personal. Sebatas urusan kerjaan. Itu saja. Apapun kendala dan problematika yang dihadapi. Namun berbeda jika ada tim ku yang mengundurkan diri dan itu membuat kita sebagai leader merasa harus introspeksi diri lagi. Ada yang bilang bahwa seorang tim itu tidak meninggalkan pekerjaan atau perusahaannya, mereka meninggalkan leadernya. Jadinya terasa personal, kan.  Apalagi kalau yang meninggalkan kita adalah salah satu dari tim yang kita anggap sebagai top performer dan dalam tanda kutip ada kedekatan personal dengan kita.

Bukan berarti harus larut dalam perasaan nggak enak. Bekerja itu cocok-cocokan. Membangun tim itu cocok-cocokan. Tidak bisa dipaksakan. Kalau cocok ya lanjut, kalau nggak ya ngapain diterusin ya kan. Barangkali ada visi kita yang tidak sama atau cara kita yang berbeda. Atau mungkin ekspektasi yang tidak terpenuhi? Mungkin. Terlalu banyak parameter yang harus divalidasi satu demi satu yang kadang membuat overthinking sendiri. Sampai aku berfikir sebaiknya memang ditanyakan saja alasan tepatnya apa. Tapi kita harus siap dengan apapun jawabannya juga.

Introspeksi tetap. Aku tau tidak ada yang sempurna. Apa yang salah dari diri kita sebagai leader. Apa yang harus kita perbaiki lagi. Kita fokus disitu saja. Bahkan setelah kita mencoba perbaiki diri dan menyamakan ekspektasi pun, turn-over bisa saja masih pasti terjadi. Di luar kuasa. Hehe. Balik lagi, fokus. Fokus sama apa yang bisa kita lakukan dan percaya semua sudah ketetapan Allah. Memang begini seharusnya. Yang terbaik pilihan Allah.

Yosh !! Beberapa tahun yang lalu ketika ada kejadian seperti ini, aku pasti akan mencoba mempertahankan timku itu, apapun caranya, Whatever IT takes. Ada yang akhirnya bertahan, sampai sekarang. Ada yang tidak bisa sama sekali. Ada yang bertahan beberapa lama tapi nggak lama kemudian pergi ya pergi aja. Bener - bener random. Disitu aku sadar, memenuhi ekspektasi mereka 100% memang tidak bisa. Bahkan bisa jadi tidak mungkin? Setelah beberapa episode terlalui, aku lebih memilih untuk Let it Go saja. Namun jujur kali ini ada sedikit kekecewaan karena mungkin disaat lagi semangat-semangatnya untuk scale up. Apa memang ini ujian saat akhir-akhir ini ngegas pingin scaleup organisasi. Atau mungkin, sebenarnya nggak perlu se-ngegas itu ya. Santai dulu gak sih ?? 

I dunno. Just my taught...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Sebab Kebahagiaan: Tiga Kunci Hidup Tenang Menurut Imam Ibnul Qayyim

Di balik hiruk-pikuk dunia modern—dengan segala tuntutan pekerjaan, target yang terus berkejaran, dan impian hidup yang kadang terasa tak ad...