Rabu, 29 Mei 2024

Jangan emosi sudah tua. Harus bisa berdamai dengan situasi

Bismillah. Alhamdulillah. Waktu Sudah menunjukkan Jam 16:00 WIB. Sudah sore. Setiap jam segini aku sudah mulai capek. Lelah mata liat laptop. capek pinggang duduk terus. Pikiran juga nggak bisa fokus. Mulai browsing-browsing mencari di google, "Cara supaya nggak cepat lelah di usia 39 tahun". Nanti akan aku bahas di tulisan selanjutnya.

Aslinya bukan badan aja yang jadi gampang capek, Emosi juga jadi gak karuan. Belum ditambah bengkel motor yang lokasinya tepat di depan kantor lagi ada konsumen.. Alhamdulillah ya. tapi ... gerung-gerung nggak karuan, sangat berisik dan mengganggu. Qodarullah, posisi si bengkel ini luput dari jangkauan pertimbangan saat memilih lokasi Ruko kantor disini. Apalagi kita sudah membayar lunas ke pemilik ruko untuk menyewa selama 3 Tahun. Selama itu ? 

Hmm.. ya. Selama itulah, pilihan dan pertentangan hati juga emosi akan terjadi. Antara emosi marah dan kesel atau mencoba berdamai dengan kondisi yang Ada. kecuali bengkel nya pindah ya. 

Sempat terpikir juga, aku membelikan semacam peredam knalpot yang biasa dipakai di bengkel resmi-bengkel resmi sepeda motor. Namun niat itu aku urungkan. Aku khawatir mereka tersinggung. Tapi yakin deh banyak tetangga disini merasa terganggu.

Baik. kali ini nampaknya harus mulai bisa berdamai deh sama situasi. Apalagi yang bisa dilakukan? Fokus sama apa yang bisa aku lakukan saja. Bersabar, tahan emosi, berhitung .... satu .... dua .... tiga.... Sementara sang montir semakin asyik menarik Gas motor yang sedang digarapnya kencang-kencang. Hufftt... hehe. Sabar. Sabar.

Begitulah. Sekelumit cerita singkat tentang bengkel motor di depan kantor.

Jumat, 24 Mei 2024

Pengalamanku menjadi pembicara

Bismillah. Alhamdulilah. Kali ini aku akan bercerita pengalamanku menjadi pembicara disebuah event cloud yang diadakan di kota Semarang, 13 Mei 2024 yang lalu. 

Satu minggu sebelumnya, Aku di kontak lewat pesan whatsapp dari perusahaan cloud di indonesia yang mengkonfirmasi kesediaanku untuk menjadi salah satu narasumber di acara mereka. 

Sebelumnya memang tim marketing kami, memang sudah menghubungi dan menanyakan kesediaanku. Kenapa aku mau menjadi narasumber? Padahal sudah lama sekali aku tidak berbicara didepan umum. Setidaknya terakhir kali itu 10+ tahun yang lalu ketika masih aktif menjadi dosen di salah satu perguruan tinggi di kota Bandung.

Ada beberapa alasan sebenarnya :

  • Aku merasa perlu untuk perusahaanku, untuk lebih dikenal dan mendapatkan exposure dari kegiatan tersebut.
  • Aku ingin timku, juga merasakan vibes yang sama. Mengetahui bahwa leadernya mampu berpartisipasi aktif pada kegiatan diluar kantor
  • Aku perlu untuk bersosialisasi, mendengarkan dari narasumber lain. Belajar menyampaikan ide dan gagasan ditempat terbuka.
  • Aku ingin jalan-jalan juga. Hehe. Jenuh dengan rutinitas di kantor Bandung.

Setidaknya alasan-alasan itu lah yang mendorongku untuk berpartisipasi. Acara diadakan dikota Semarang, sebuah kota yang aku sendiri belum pernah kesana. Aku ini orang yang jarang mengeksplorasi kota-kota di Indonesia sebenarnya, padahal hobi ku touring motor namun seringnya hanya di wilayah bandung dan sekitarnya saja.

Aku berangkat ke Semarang bersama dengan 3 orang tim lainnya. Menggunakan kendaraan roda empat. Karena perjalanan hanya memakan waktu -+ 4 Jam dari Bandung. Kita menginap di Hotel Louse Kiene Pemuda, tepatnya dijalan Pemuda kota Semarang. Acara berlangsung dari siang hari ke sore Hari. Alhamdulilah. Banyak hal yang bisa aku pelajari disana, belajar cara menyampaikan ide dan gagasan dari melihat narasumber lain yang hebat-hebat. "Kok bisa ya mereka bicara lancar begitu di depan umum?" 

Aku merasa sangat jauh kemampuan public-speaking ini dibanding pembicara yang lain. Mereka begitu terstruktur rapih dan jelas dari apa yang mereka sampaikan. Format acara yang berupa diskusi panel cukup membantuku untuk tidak terlalu banyak bicara. Hanya menyampaikan poin-poin dan pendapatku dari beberapa pertanyaan yang dilempar panelis. Tentunya berkaitan dengan penerapan teknologi dan digitalisasi di bidang industri manufaktur. Di acara tersebut juga kami bisa berjejaring dan berkenalan dengan pelaku-pelaku industri lainnya.

Esok pagi nya, aku dan teman-teman berburu oleh-oleh di kota Semarang, Loen pia mbak lien, Bandeng Juana, wingko babat. Dan tidak lama setelah itu kami melanjutkan perjalanan kami ke kota Bandung lagi.

Berbenah Istiqomah

Bismillah. Alhamdulillah. Kali ini Aku sedikit bercerita tentang ikhtiar untuk berbenah memperbaiki salah satu amalan yang utama di Agama Islam ini. Yaitu Shalat.

Shalat merupakan tiang agama. Mendirikan shalat juga adalah rukun islam yang ke dua setelah syahadat. Kita juga rasanya sudah sering mendengar bahwa amal ibadah yang pertama kali di hisab adalah Shalat. Jika shalatnya baik, maka baik pula amalan lainnya.

Betapa agung nya amal ibadah yang satu ini. Bahkan salah satu yang membedakan kita dengan orang kafir adalah shalat. 

Jujur. Menjaga shalat itu hal yang kadang menjadi sulit ketika sudah berurusan dengan rutinitas dunia. Pekerjaan, sedang di perjalanan. Namun disitulah ujiannya. Aku sendiri masih terus dan akan terus berusaha untuk menjaga amalan ini dan memperbaikinya terus menerus. Hal yang paling sulit adalah manakala kita sebagai pemimpin di rumah, di kantor, itu harus menjadi contoh buat anak-anak kita, karyawan kita. Menjadi contoh bahwa menegakkan shalat itu memang layak untuk diperjuangkan.

Di rumah, setelah bulan ramadhan yang lalu, aku selalu berusaha memperbaiki amalan ini. Tidak hanya untuk diri sendiri, tapi lebih berusaha keras untuk mengajak keluarga, terutama anak-anak untuk bisa shalat tepat waktu. Di awal waktu. Apalagi yang namanya punya anak laki-laki, agak-agak PR banget untuk ngebangunin mereka untuk shalat subuh dan mengajak mereka shalat berjamaah di masjid. Awalnya begitu, setelah beberapa hari.. beberapa minggu mereka sudah mulai terbiasa.

Di kantor, setelah bulan ramadhan berlalu, aku mencoba mulai berani lagi mengingatkan karyawan untuk pada shalat. Terutama shalat di awal waktu. Mencoba menjadi pemimpin yang bisa memberikan contoh.

Setelah beberapa minggu menjadi bulan... rasa malas dan jenuh itu datang lagi untuk membiasakan Sahalat diawal waktu terlebih lagi untuk berjamaah. Ya Allah, mungkin ini dosa-dosa ku yang membuat begitu sulit untuk beribadah. Semoga Allah mengampuni dosa kita semua dan kita diberikan kemudahan untuk menegakkan amalan shalat ini. Saat ini yang aku sadari, beramal itu mungkin sulit diawal dan mudah ketika terbiasa. Namun, yang paling sulit adalah Istiqomah.

Siklus Zaman dan Ujian Kehidupan

  "Hard times create strong men. Strong men create good times. Good times create weak men. And, weak men create hard times." Pern...